Apa
yang terbesit dalam benak kita ketika mendengar kata “Karir”?, sudah pasti
pekerjaan dan selalu pekerjaan, iya kan?
Betul
sekali pekerjaan, dan jabatan.
Jika
kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karir diartikan sebagai
perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan, maupun jabatan
seseorang. Dan biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang
mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
Memang
tidak bisa dipungkiri bahwa karir identik dengan mengejar jenjang jabatan,
maupun pekerjaan dan berorientasi pada uang semata. Beberapa kalangan juga
menyatakan bahwa mengejar karir sama halnya dengan menunjukan potensi diri. Untuk
itu mereka yang mempunyai keahlian lebih, maka dia akan menduduki jabatan yang
tinggi. Sehingga jika ada yang mengatakan bahwa “karirnya bagus”, menurut saya,
itu merupakan poin bintang yang menunjukan orang tersebut sudah tentram
hidupnya, yaa.. bisa dibilang ekonominya
mapan lah, dan tinggal ongkang-ongkang saja di depan rumah, menikmati harta
yang di dapatkannya. Namun dibalik semua itu? tak ada yang tahu bagaimana
kehidupannya.
Ok,
kita kembali pada karir.
Karir
tidak semata-mata hanya persoalan kenaikan jabatan, pekerjaan, yang menitik
beratkan pada urusan duniawi saja, terlalu sempit jika kita hanya memandang
karir dalam urusan duniawi belaka. Karena karir duniawi tidak bisa menjamin
kebahagian dan ketentraman kita di muka bumi, melainkan justru sebaliknya.
Untuk
itu mari kita buka mata lebar-lebar, agar tidak tertuju pada karir yang semu. Definisi
karir yang lebih luas dan yang menentramkan bagi manusia adalah karir yang identik
dengan mengejar jenjang jabatan, maupun pekerjaan yang berorientasi pada Allah
SWT. Karena Karir sesungguhnya yang kita butuhkan adalah karir dalam urusan Illahiyah,
yakni untuk naik pada derajat yang lebih tinggi di hadapan Allah sebagai
hambanya yang manusiawi.
Dan
untuk memperoleh tingkatan tersebut, ada beberapa langkah yang harus kita
penuhi, diantaranya adalah sholat yang khusyu’, dengan memperbaiki sholat, maka
insyaallah baik pula tingkah kita, karena sesungguhnya sholat merupakan kompas
bagi gerak-gerik manusia. Selanjutnya adalah zakat, karena berbagi itu indah, dan
keberkahan hidup terletak pada seberapa kita beri, bukan pada seberapa kita
miliki. Puasa, merupakan senjata ampuh untuk memerangi hawa nafsu yang
menghalangi manusia untuk berserah diri pada tuhannya. Dan haji, merupakan
luapan cinta serta rindu kita pada Illahi karena bisa menjuampai tanah suci. Semua
itu merupakan bagian dari rukun Islam yang wajib kita penuhi untuk mencapai
derajat yang lebih tinggi di sisi Allah. Karena ketika karir di mata Tuhan
terpenuhi, maka karir di duniapun akan mengikuti.
Alangkah
indahnya jika karir dimata Allah terus meningkat dari waktu ke waktu. Hidup kita
senantiasa akan dipenuhi ketenangan dan kebahagiaan.
Ae
#OneDayOnePost
Kece tulisanya.
BalasHapusselain kata "kece" ada gak bang
BalasHapus