Jumat, 07 Oktober 2016

Mengejar Kesempurnaan



Jika kita berusaha tampil sempurna dimata sesama itu tidak ada gunanya, karena manusia memiliki rasa iri, mereka tidak tinggal diam pada saat melihat seseorang yang lebih baik kehidupanya dibandingkan mereka. Padahal sebenarnya kehidupan kita biasa saja, hanya karena kita mencoba mensyukuri apa yang telah dititipkan tuhan pada kita. Mereka yang mencampuri adonan tak sedap dalam hidup kita, sesungguhnya mereka ingin dikasihani, mereka ingin dicintai, karena perbekalan cinta mereka mulai mengikis. Mereka iri karena kita terlihat sempurna, penampilan menarik, kecerdasan tidak diragukan, akhlak mulia, dihormati oleh sesama, sosialitas tinggi, pendidikan juga demikian, dan bekalpun ada, sempurna.
Begitulah mereka memandangnya. Padahal sesungguhnya semua itu diraih bukan secara cuma-cuma, melainkan penuh darah dan air mata, hanya mereka saja yang tidak menceritakan ketika susah. Karena orang sukses itu tidak diciptakan secara instan, kaya mi indomi yang tinggal direbus kemudian dimakan. Melainkan di racik dengan berbagai bumbu yang dipilih dengan matang dan di masak dengan penuh perjuangan. Mereka yang iri melihat jalan hidup kita mulus-mulus saja layaknya tol cipali, bisa berjalan dengan kecepatan sesuka hati. Sedangkan jalan yang mereka tempuh penuh bebatuan dan terjal. Namun sesuangguhnya bukan jalan yang memudahkan seseorang untuk menjadi sukses. Mungkin sebagian ada, tapi saya yakin tuhan memberikan batasannya, meski terlahir dari keturunan yang cerdas dan keturunan bangsawan, jika mereka tidak mau berusaha, tetap saja suram hidupnya. Karena kecerdasan memang gen, namun jika tidak di asah juga percuma. Kekayaan peninggalan orang tua, kalau tidak bisa produktif, ya habis juga. Sedangkan keshalehan seseorang, bukanlah gen. Melainkan prilaku atau proses dalam menghadapi kehidupan.
Dan inti dari semua itu adalah berusaha, kerja keras dan ikhtiyar. Karena mereka yang sukses adalah mereka yang mau berusaha sampai titik darah penghabisan, tahan banting dalam berbagai rintangan yang ada. jatuh, bangkit lagi, berdiri lagi, meski raga sesungguhnya tidak kuat lagi. Mereka yang iri adalah manusiawi, namun mereka yang iri kemudian tidak berusaha memperbaiki diri, hanya mengolok-olok kemampuan yang kita miliki. Itulah yang harus kita dekati dengan hati, bukan dengan dengki.
Semakin kita berusaha terlihat sempurna di mata sesama, maka semakin sakit untuk kita rasakan dan menguras semangat yang telah kita kumpulkan. Untuk itu abaikan saja, anggap itu sebagai burung yang berkicau di pagi hari, merdu dan menyejukkan hati, menambah keindahan dalam diri. Karena pada akhirnya mereka akan tetap mencari kelemahan atau bahkan kesalahan kita, untuk menjatuhkan kita. Untuk itu peluk mereka, dekap mereka dengan penuh cinta. Karena ketika kita terus berusaha ingin terlihat baik di mata sesama, maka tidak akan ada kebaikan yang murni di mata mereka, karena pasti menyisakan noda yang permanen, dan sukar untuk di hilangkan. karena sejatinya manusia tidak ada yang sempurna, dan kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Maka dari itu, ada baiknya jika kita mengejar kesempurnaan di hadapan Allah saja sang maha pencipta, berlomba-lomba dalam mencapai ridho_Nya, mendapatkan cintanya. Berpenampilan menarik dengan istiqomah, berhias dengan al-Quran dan anggun dengan dzikir yang dibawakan. Karena kejujuran hanya ada di langit. Dan hanya Allah yang mengetahui segala yang kita inginkan, manusia hanya menerka-nerka dan yang membenarkan hanyalah Tuhan.
Semangat #OneDayOnePost ^_^

11 komentar:

  1. Kesempurnaan hanya milik Allah ya kaa :) Nice post

    BalasHapus
  2. iya kak,,, hehhehe btw,, kak kok q gak bsa komen d blognya kakak yakk,,, knp tuh kak???

    BalasHapus
  3. Bekerjalah dengan sebaik2nya, niscaya Allah, rasul, dan orang2 mukmin akan melihat pekerjaanmu..ada ayat alquran yg intinya seperti itu :)

    BalasHapus
  4. Keren dgn gaya tulisannya nok!
    kecerdasan itu gen. kesholehan itu buka gen, tapi bisa di proses. Jleeeeeb!

    BalasHapus
  5. hehehehehehe,,,,alhamdulillah,,,kan bljr dr mba,,, heheh

    BalasHapus